Cari Blog Ini

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 09 Juli 2015

Laporan Studio Perancangan Arsitektur 2

Dalam Studio Perancangan Arsitektur 2, saya mendesain sebuah rumah 1 lantai dengan ketentuan 
1. luas lahan 14 meter x 18 meter
2. KDB 60%
3. Garis Sempadan Jalan 3 meter
4. Keluarga penghuni terdiri dari
  •  Bapak : usia 36 tahun, seorang pegawai bank dengan hobby berkebun
  • Ibu : usia 32 tahun, seorang pegawai swasta dengan hobby berkebun 
  • Anak laki - laki : usia 5 tahun
  • Anak perempuan : usia 2 tahun
  • Asisten rumahtangga perempuan : usia 50 tahun dan ikut tinggal di rumah tersebut
Sayangnya saya disini tidak bisa mempublish banyak hal tentang hasil laporan saja, karena sudah dikumpulkan, hanya saja saya bisa memberikan denah desain rumah yang sudah saya buat...
Berikut ini adalah gambarnya 

Konsep Studio Perancangan Arsitektur 2

Konsep saya dalam mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 2 yaitu tentang rumah ramah lingkungan, berikut ini adalah hal - hal yang mendukung yang akan di terapkan dalam konsep ramah lingkungan
Efisiensi Pencahayaan

Manfaatkan semaksimal mungkin cahaya matahari sebagai sumber cahaya di pagi hingga sore hari. Menggunakan cahaya matahari dapat menghemat energi listrik dari lampu yang digunakan di siang hari. Pencahayaan alami bisa diperoleh melalui pencahayaan samping yaitu dari jendela, dan pencahayaan atas yang berasal dari lubang atap. Buatlah desain rumah yang lebih terbuka pada dinding dan atap, agar cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah secara lebih maksimal. Mengurangi sekat ruangan, menyatukan fungsi ruang, dapat memaksimalkan cahaya yang masuk ke dalam rumah.

Efisiensi Ruang
Menggabungkan lebih dari satu fungsi dalam satu ruangan, adalah pilihan baik, dibanding harus memboroskan ruang. Misalnya meniadakan fungsi ruang tamu, karena kita jarang menerima tamu, atau lebih sering menerima tamu di teras. Buat saja ruang keluarga yang lebih besar, agar bisa nyaman dan maksimal untuk bercengkrama sekaligus menerima tamu yang sudah kenal dekat. Dalam hal ukuran bangunan, lebih besar tidak selalu lebih baik. Karena makin kecil (baca : sederhana) bangunan, akan makin baik control aspek lingkungan terhadap bangunan tersebut.

"Bangunan ramah lingkungan, dirancang dengan massa ruang, keterbukaan ruang, dan hubungan ruang luar-dalam yang cair, teras lebar, ventilasi bersilangan, dan void berimbang."

Pembayangan Ruang Luar, Kulit Bangunan, Ventilasi

Pemilihan bahan dan desain pembayangan, serta bukaan ventilasi yang baik, mempengaruhi kenyamanan dan energi dalam rumah. Berikan secondary skin pada dinding bagian luar, terlebih jika rumah menghadap ke arah barat. Buat teritisan di atas bukaan, yang fungsinya meredam panas matahari secara langsung ke dalam rumah. Bangunan dirancang dengan teras lebar, ventilasi bersilangan; yaitu membuat bukaan (jendela) pada dua dinding yang berbeda, innercourt serta void berimbang, untuk sirkulasi udara dan cahaya alami ke seluruh ruangan, agar hemat energi.

Atap yang “Dingin”

Pilih bahan penutup atap yang memiliki nilai hambatan hantaran panas cukup besar, dan kemampuan memantulkan panas dengan baik. Penggunaan atap dari bahan tanah atau keramik, sangat baik untuk kenyamanan ruang dalam. Tambahkan pula lembaran aluminium foil yang dipasang di bawah penutup atap. Material styrofoam yang dilapis beton (beton Styrofoam) juga berpotensi membuat dingin ruang dalam. Dinding rumah tetap terasa “dingin” meskipun saat siang hari.

Material Ramah Lingkungan

Gunakan bahan bangunan yang tepat, efisien, dan ramah lingkungan. Pilih produk lokal yang berkualitas, untuk meminimalkan terjadinya kontaminasi lingkungan, mengurangi pemakaian sumber daya alam tak terbarukan dengan optimalisasi bahan baku alternatif, serta menghemat penggunaan energi secara keseluruhan. Memilih bahan baku lokal atau dari pabrik terdekat berarti menghemat transportasi dan mengurangi karbon emisi dari kendaraan. Tak ada salahnya, memanfaatkan material bekas atau sisa bahan renovasi, misalnya genteng bekas, kayu atau bambu bekas perancah, kusen lama.

Pemanfaatan Lahan Hijau

Elemen vegetasi berpotensi untuk menyejukkan lingkungan dan menurunkan udara panas, serta meredam panas. Semakin banyak pohon yang ditanam, udara makin sejuk dan oksigen yang dihasilkan dapat mencegah pemanasan global. Ciptakan roof garden atau vertical garden, jika halaman tidak memungkinkan. Dinding yang dijalari tanaman rambat membuat suhu udara di luar dan di dalam turun, sekaligus untuk pasokan udara bagi penghuni.

Gaya Hidup Hemat

• Hemat Air. Kurangi kebiasaan berendam di bathtub, mencuci kendaraan dengan air yang mengalir dan terbuang kemana-mana. Ganti bak mandi atau bathtub dengan shower , untuk menghemat air.
• Buat sumur resapan, lubang biopori atau septictank ramah lingkungan yang tidak mencemarkan lingkungan.
• Memakai perangkat elektronik dan rumah tangga yang hemat energi, akan berpengaruh dengan biaya listrik yang dikeluarkan tiap bulan. Pilih yang hemat energi listrik, sehingga memiliki life cost yang ringan untuk operasionalnya.

Struktur Kontruksi dan Sistem Bangunan 2

Dalam mata kuliah Struktur Kontruksi dan Sistem Bangunan 2, kami di beri tugas besar untuk membuat rumah 2 lantai. Pada mata kuliah ini kami belajar banyak hal tentang struktur kontruksi yang masih baru, misalnya saja detail tangga, kuda - kuda untuk bentang 9 meter, detal septictank, footplat, dan lain - lain.
Berikut ini sedikit gambaran tentang tugas besar kami :




Selain tugas besar individual kami juga mendapat materi pembuatan maket atap rumah secara berkelompok, ini salah satu gambar nya



Arsitektur Vernakular

Di semester 2 ini, kami mahasiswa arsitektur mendapat mata kuliah Arsitektur Vernakular, dimana mata kuliah ini membahas tentang berbagai arsitektur tradisional di Indonesia, salh satu contohnya rumah tradisional jawa tengah, rumah tradisional batak, rumah tradisional minang, dan lain sebagainya. Namun dalam tugas besar sebagai syarat ujian akhir semester, mahasiswa harus membuat laporan dari studi lapangan tentang rumah tradisional jawa, di dalam laporan tersebut termuat berbagai hal seperti filosofi rumahnya, tata ruang rumahnya, ragam hiasnya,dan lain - lain Berikut ini adalah resume laporan studi lapangan kelompok saya

 1. LOKASI 
Rumah joglo ini terletak di daerah Boja tepatnya di Dusun Pilang Desa Boja RT 04 RW 08, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Pemilik rumah tersebut bernama Mulia Ningsih. Beliau seorang pensiunan jasa tirta di Wonogiri yang dulunya menempuh studi pada jurusan arsitektur di salah satu universitas di kota Makasar yang kemudian melanjutkan studinya pada jurusan teknik sipil di Universitas Diponegoro Semarang.

 2. SEJARAH PENDIRIAN RUMAH 
Rumah ini mulai dibangun pada tahun 2013 dan siap huni pada tahun 2014, tepatnya pada bulan Desember tahun 2014 rumah ini ditempati. Berawal dari tanah kosong seluas ± 2200 m² pemilik rumah mendesain sendiri bangunan ini. Pada bagian depan, ruang tamu dengan menggunakan atap joglo yang semuanya terbuat dari kayu jati. Pemilik rumah mendapatkan bangunan joglo saat jalan-jalan ke Kota Pati dan beliau membeli rumah tersebut dari seorang nenek yang menjual rumahnya. Dan akhirnya rumah tersebut di susun kembali di lahan pemilik rumah yang baru dengan beberapa perubahan. Yang awalnya tanpa ukiran, pemilik rumah akhirnya menambahkan ukiran-ukiran pada kayunya. Rumah tersebut berdiri tidak hanya dari satu bangunan namun di kombinasi dari beberapa bangunan rumah joglo. Rumah yang paling utama dibuat untuk bagian pendopo di beli dengan harga berkisaran Rp 75 juta.

 3.KONTRUKSI RUMAH 
1. Kepala • Atap Pada bagian atap terdapat 2 model atap rumah yaitu joglo itu sendiri dan atap pelana. Penutup atap masih menggunakan genting tanah liat berwarna coklat tua. Oleh karena itu ada sambungan antara atap joglo dengan atap pelananya. Sambungan tersebut berupa talang kuno dari seng yang kekuatannya dalam menahan air masih di ragukan. • Tumpang Sari Pada rumah ini terdapat sepasang tumpang sari dengan 5 tingkatan. 
 2. Badan • Dinding Dinding yang menutupi rumah terbuat dari kayu jati asli, yaitu dinding pada bagian pendapa. Sementara itu dinding pada area ruang sentong kanan dan sentong kiri sudah ada perubahan, yaitu menggunakan susunan batu bata modern yang susunannya sangat unik berbeda dengan rumah pada umumnya. • Tiang (soko) Tiang atau kolom yang dalam bahasa jawa biasa disebut kolom terbuat dari kayu jati asli pada bagian pendopo, sedangkan tiang yang digunakan pada ruang untuk aktivitas servis dan ruang privat menggunakan tiang atau kolom beton karena alasan kekuatan dan awet. • Pintu Pintu depan menggunakan pintu kupu tarung sedangkan untuk pintu kanan kiri menggunakan pintu gebyog geser dengan perpaduan kaca dan ukurannya lebih tinggi dan lebih lebar dari biasanya. Di rumah ini kunci pintu masih menggunakan model lama yaitu dengan kayu. • Jendela Pada rumah ini dalam bagian gebyog tidak terdapat jendela namun terdapat panel kayu yang berbentuk jendela. Sedangkan bagian kanan kiri terdapat jendela kaca dengan kusen kayu. 3. Kaki • Pondasi Menurut narasumber,bagian kaki atau pondasi rumah ini dalam pembangunan menggunakan pondasi lajur. 

 4. TATA RUANG
 Dalam bangunan ini untuk tata ruang rumah sendiri sudah mengalami sedikit perubahan. Untuk pendopo masih digunakan untuk menerima tamu dan juga berfungsi sebagai ruang keluarga. Selain itu pada rumah tersebut tidak menyediakan pringgitan yang berguna untuk lorong penghubung antara pendapa dengan omah njero atau biasa digunakan untuk tempat pertunjukan wayang kulit/kesenian/publik. Tetapi ada yang menarik dari tata ruangnya yaitu terdapat sebuah lorong yang dihias oleh accesoris pemilik rumah yang didapatkan dari kunjungan ke luar negeri. Lorong tersebut digunakan untuk penghubung antara pendapa dengan area sentong. Sedangkan bagian sentong kanan dan sentong kiri berfungsi sebagai ruang tidur. Setelah area sentong kita dapat menumpai dapur, kamar mandi, dan ruang cuci. 

5. RAGAM HIAS 
Fungsi hiasan pada suatu bangunan adalah untuk memberi keindahan, yang diharapkan dapat memberi ketentraman dan kesejukan bagi yang menempatinya. Pada orang Jawa, hiasan rumah tersebut banyak diilhami oleh flora, fauna, dan alam. Di dalam rumah joglo yang sudah di observasi terdapat banyak ornamen – ornamen ragam hias rumah joglo. Namun ada sedikit perbedaan karena faktor dari selera atau kesenangan pemilik rumah.
     
6. KESIMPULAN 
Dari hasil observasi, dalam laporan ini dapat kami simpulkan bahwa rumah joglo yang kami observasi telah mengalami beberapa perubahan dari rumah joglo asli atau rumah joglo yang sudah dipatenkan bentuk, susunan ruang dan ragam hiasnya. Perubahan – perubahan tersebut terjadi karena beberapa faktor yaitu lingkungan sekitar, peralihan fungsi, material yang digunakan, kebutuhan pemilik dan faktor selera pemilik.Misalnya perubahan pada ornamen ukiran rumah. Ibu Mulia Ningsih mendesain rumahnya dengan ukiran yang sederhana dan lebih dekat dengan alam (ukiran bunga dan daun). Pada tata letak ruang, pringgitan yang sudah tidak ada menunjukkan peralihan fungsi. Ibu Mulia Ningsih menggunakan pendapanya untuk menerima tamu, sentong kanan dan kiri digunakan untuk ruang tidur dan bagian belakang (gandog) digunakan untuk dapur, kamar mandi, tempat mencuci, dan gudang. Hal tersebut masih sesuai dengan fungsi aslinya, tetapi material yang digunakan sudah berubah. Material atau bahan bangunan rumah sudah ada perubahan pada bagian sentong dan gandog sedangkan pendapa dan atap rumah masih menggunakan kayu jati. Pergantian material dikarenakan berbagai hal. Pertama, dari segi ekonomi bahan material kayu jati yang semakin mahal dan langka. Kedua, dari segi keawetan penggunaan material lama (kayu) itu kurang awet karena sifat kayu yang tidak tahan air, hama, dan mudah lapuk. Maka dari itu disini Ibu Mulia Ningsih mengganti beberapa material tetapi tetap mempertahankan bentuk, susunan ruang, ragam hiasnya, agar rumah-rumah tradisional terutama jawa (joglo) tetap lestari. Karena rumah-rumah tradisional tersebut merupakan asset bangsa yang wajib dipertahankan karena dari sinilah rumah-rumah modern tersebut dapat dibuat.

KOMPUTER GRAFIS

Pada semester 2 ini, ada mata kuliah komputer grafis yang membahas tentang menggambar menggunakan software, dan kali ini software nya berupa autocad, jadi kami belajar autcad dari cara yang paling, dan hasil produk yang sudah dibuat di semester ini adalah denah rumah yang sudah dibuat secara manual di Studio Perancangan Arsitektur 2... Dan berikut ini merupakan produk yang sudah di hasilkan

Kamis, 14 Mei 2015

Berbagai Opsi untuk Penerapan Rumah Ramah Lingkungan

 
 
1. Lubang resapan biopori adalah metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah.
Peningkatan daya resap air pada tanah dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos. Sampah organik yang ditimbunkan pada lubang ini kemudian dapat menghidupi fauna tanah, yang seterusnya mampu menciptakan pori-pori di dalam tanah. Teknologi sederhana ini kemudian disebut dengan nama biopori. http://id.wikipedia.org/wiki/Biopori

2. GrassBlock


Grass block sangat cocok untuk pemasangan lantai yang memerlukan rembesan atau menghendaki tumbuhnya rumput. Ketebalan grass block ada dua macam yaitu 6 cm dan 8 cm. Setiap bidang lantai seluas 1 m2 memerlukan 7,5 buah grass block. Warna grass block pun empat macam yaitu natural, merah hijau dan hitam.
Grass block berbentuk empat persegi panjang dengan lubang hitam, Di indonesia sebagai contoh pemasangan glass block dalam ukuran luas adalah di lapangan gasibu bandung, Jenis grass block memang sangat cocok digunakan sebagai jalan di taman atau lapangan.
Untuk cara pemasangan grass block hampir sama dengan cara pemasangan paving block / conn block. Perbedaan dari pemasangan grass block dan paving block yaitu pada desain bentuk yang ada lubangnya dan pada hasil akhir grass block tidak perlu di taburi abu pasir , tapi seharusnya ditanami dengan rumput yang bagus.

3. Vertikal Garden 

 
Vertical garden adalah konsep taman tegak, yaitu tanaman dan elemen taman lainnya yang diatur sedemikian rupa dalam sebuah bidang tegak. Vertical Garden juga sering disebut dengan vertical Landscape yang merupakan hasil kreasi inovatif untuk menumbuhkan tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai media pertumbuhan, dengan keberhasilan menemukan sistem pertumbuhan tersebut menyebabkan berkurangnya beban yang harus ditopang pada sebuah dinding sehingga memudahkan dalam penataan disain taman vertikal dalam skala dinding yang luas serta jalan keluar bagi pembuatan taman pada lokasi yang terbatas ketersedian lahannya.

Dengan konsep vertical garden, ruang tanam/space bisa jauh lebih besar dibanding dengan taman konvensional, bahkan jumlah tanaman yang dapat ditanam bisa beberapa kali lipat jumlahnya, sehingga dapat menambah ruang hijau secara sangat signifikan.  Vertical Garden dapat diaplikasikan di berbagai bangunan (out door maupun indoor), pagar, carport, serta dinding-dinding pembatas lainnya, sehingga terlihat lebih indah dan tidak monoton berupa dinding yang keras, tapi lebih terkesan alami, bahkan dapat menyerupai lukisan yang sangat artistik.